Frames, Green, Rustle and Sweet Tea

Pertanian Impian (Part 1)

Firstly I’d like to make a wish that one day Indonesia Agriculture become like this 🙂

Siapa bilang pertanian itu kampungan? Siapa bilang pertanian itu identik dengan yang kotor-kotor? Siapa bilang pertanian itu cuma sebatas cangkul dan fisik?

Sebagai orang yang dibesarkan dengan ilmu pertanian *jiah! saya merasa tergerak memberikan gambaran pertanian impian yang dicita-citakan negeri ini, meskipun sayangnya, image pertanian sudah (bisa dibilang) rendah di mata masyarakat kita. Apa yang bisa harapkan dari seorang petani? Apa tidak ada kerjaan yang lain? Apa itu pula yang sahabat pikirkan selama ini.

Sekarang saya ingin membawa sahabat ke suatu tempat di mana gambaran pertanian akan menjadi sangat berbeda, suatu tempat di negerinya Obama, tempat saya dulu pernah menimba ilmu dan pengalaman. Tempat itu bernama Metrolina Greenhouses.

Sebuah perusahaan greenhouse besar seluas 150 acres, atau lebih dari 60 Ha yang berlokasi di Huntersville, North Carolina. Memilki tagline : Pride and Joy, dan diakui sebagai salah satu greenhouse paling automatis di United States dengan berbagai macam sarana mekanik yang didesain secara pribadi oleh pemiliknya Tom VanWingerdens. Greenhouse wholesaler ini memproduksi tanaman hias dan bunga dalam pot (annuals, krisan, poinsettia, dan lain-lain) yang dipasarkan hampir ke seluruh penjuru US.

Setelah Tom wafat beberapa bulan yang lalu, perusahaan keluarga ini diterukan oleh anak-anaknya dan semakin berjaya sebagai salah satu perusahaan pertanian yang diperhitungkan. Perusahaan yang mengaku tidak terpengaruh oleh resesi yang menimpa US ini membuat saya “menganga” saat pertama kali menginjakkan kaki di sana. Jujur,saya merasa kecil dan minder, sambil bertanya-tanya: Kapan Indonesia seperti ini? Ayo ikut saya berkeliling!

 

 

MG01
Gate utama Metrolina Greenhouses. Kincir angin ini gambaran nenek moyang keluarga VanWingerdens yang berasal dari Negeri Belanda.
MG03
Di bagian depan ini kita disambut dengan dinding-dinding kaca dan jembatan kecil yang melintang di atasnya. Apa itu? Itu adalah track yang bergerak automatis mentransfer tanah dan pot 🙂
MG02
Bangunan seperti tangki putih itu berisi air panas yang berfungsi sebagai pemanas, menghangatkan isi greenhouses melaui pipa yang tersebar ke seluruh bagian greenhouse.

MG13
Sisi belakang greenhouse, mungkin anda bertanya, mengapa atap greenhouse terbuka?
Atap greenhouse bergerak automatis sesuai dengan kondisi cuaca, suhu dan kelembaban. Jika suhu terlalu panas, atap akan terbuka, jika kelembaban turun atap akan tertutup. Atap ini di desain untuk kenyamanan tanaman di dalamnya 😀 Percaya atau tidak atap ini bisa diaktifkan tutup buka secara online melalui internet. Sangat canggih bukan???
MG04
Ini adalah main road dari gate utama, di sebelah kanan adalah office, di bagian kiri adalah parking lot untuk tamu. Bahkan di jalan pun mereka tidak menyia-nyiakan space dengan menanam basket (tanaman gantung) di atasnya.

MG14
Greenhouse besar ini terdiri dari 4 area besar; Downstair, Upstair, MX1, dan MX2. Ini adalah jalan utama MX2. Setiap bagian tersebut terdiri dari beberapa section. Setiap section terpisah oleh dinding kaca yang terhubung dengan pintu automatis. Di tempat ini banyak pintu automatis yang menggunakan sensor, saat kita mendekat, pintu akan terbuka, dan kemudian tertutup kembali :mrgreen:

MG33
Ini adalah contoh atap area downstair dan upstair, area ini memiliki atap yang lebih rendah dibandingkan MX1 dan MX2 yang beratap tinggi. Maka untuk mendukung pengeluaran panas dengan cepat, mereka menggunakan kipas. 🙂

MG10
Traktor yang dikendarai tim growing (perawat tanaman). Di greenhouse ini, tim growing membawa traktor dan sepeda pedal untuk bergerak ke seluruh area. Tim shipping (pengemasan/tukang panen) dan maintenance bergerak dengan chart. Sedangkan para supervisor mengendarai skuter. Tamu dan boss naiknya golf cart 😀

MG07
Tempatnya para propagator (perbanyakan tanaman) dan transplantor (pemindahan tanaman muda) yang disebut Barn, di sini umumnya diisi oleh pekerja yang tugasnya menanam biji atau tanaman induk yang akan di kemudian ditransfer ke areal tanam. Alat didepan adalah track yang bergerak cepat yang mereka menerima plug tray kosong dan mentransfer plug tray yang selesai, begitu seterusnya.

MG08
Ini adalah hasil propagating dari biji. Tanaman muda ini akan segera ditransfer ke barn lain untuk ditransplant ke pot yang sebenarnya.

MG05
Ini adalah soil machine, yang mengisi pot dengan media tanam, pekerja cukup mentransfer satu paket tray berisi pot kosong , kemudian mesin ini akan mengisi dengan media tanam dan bergerak ke mesin transplant.

MG06
Ini yang disebut mesin tranplanting, mereka terdiri dari jari-jari robotik yang bisa bergerak menyebar dengan cepat, mencabut tanaman dari tray kemudian menancapkan tanaman muda itu ke pot yang sebenarnya, luar biasa!

Waktu awal saya datang, saya pernah bekerja di tempat ini. Tugasnya adalah berdiri di bagian output mesin, cukup memicingkan mata memastikan hasil si robot tidak ada yang miss, jika terdapat pot atau bagian pot yang gagal ditanami, tugas para manusia yang segera mengoreksinya. Gampang tapi cukup melelahkan, karena gerak mereka sangat cepat sehingga kadang kewalahan juga. Manusia mengikuti mesin, bukan sebaliknya. 😛

MG09
Dari output mesin tranplant pot akan melalui track panjang yang bergerak automatik ke rak besar (berukuran kira-kira 4×3 m) dari logam bernama “table”, lagi-lagi disini mesin yang menata pot-pot tersebut. Table-table kemudian bergerak di rel yang dimanage seorang petugas, mengarahkan pada section berapa table tersebut akan berhenti dan dibesarkan. 🙂 Di tempat ini banyak sekali sensor, so computerized!


MG35
Lautan pot yang berkembang dengan baik di areal floor (lantai).

MG23
Jika table diletakkan di lantai (floor), makan pot-pot basket akan dimasukkan ke dalam wagon atau dishes (rak besi) yang ditransfer ke kawasan atas, dekat atap. Di kawasan basket ini terdapat sistem mesin bernama Echoes. Sebuah mesin yang bekerja dengan sakelar menggerakkan roda berkabel yang siap menggantung dan memutar pot basket. Saya bekerja banyak dengan mesin ini 😉

MG22
Di area ini penanggung jawab echoes menghabiskan waktunya mengecek tanaman. Areal ini adalah salah satu area tertinggi, karena kita bisa melihat ke seluruh penjuru section.

MG24
Lautan echoes dan basket.

Nah sahabat, bagaimana jalan-jalan kali ini? saya harap tidak ada yang bingung dengan penjelasan saya :mrgreen:

Masih banyak hal di tempat ini yang saya akan tunjukkan besok. Kali ini sampai disini dulu.

Jadi nantikan jalan-jalan berikutnya di Pertanian Impian (Part 2). Sampai Jumpa. 🙂

 

Salam Kebun!

 

(Some pictures are courtesy by Liza Claudia and Emily Bosch)

46 responses

  1. pertamax gak ya??

    25 November 2010 at 7:12 PM

    • Mesteer Usup Supriyadi

      Pertamax, gan

      26 November 2010 at 1:11 PM

  2. wihh keren ini prim.. bener2 pertanian impian..
    waduhh langsung deh berandai andai..

    Andai..
    Andai..
    Andai..

    hehehehe

    25 November 2010 at 7:13 PM

    • andai apa???? Hahahahah… iya dro, mari kita doakan biar impian jadi kenyataan…

      25 November 2010 at 7:41 PM

  3. Pertanian modern seperti ini, kapan ada di negeriku?

    25 November 2010 at 7:46 PM

    • 🙂 semoga ya mas, one day…

      25 November 2010 at 8:35 PM

  4. baguštejo

    penjelasan di atas mampu merubah wajah/pandangan tentang pertanian yang selama ini terpinggirkan. pernah terjadi pada salah satu teman kampus saya yang mengambil jurusan/fakultas pertanian, namun mungkin karna tak kuat menanggung ‘beban cemooh’ masyarakat akhirnya ia memilih keluar dan mengambil jurusan yang lebih bonafit. Nice…

    Maju terus pertanian Indonesia.

    25 November 2010 at 7:56 PM

    • Bener mas, padahal pertanian di luar sangat di hargai, karena gak semua orang punya golden finger ke tanaman.. 🙂 Begitulah negeri kita taunya cuma mencemooh…gak berkembang jadinya! 👿
      Maju terus Mas! 😀

      25 November 2010 at 8:39 PM

  5. baguštejo

    Saya tunggu Pertanian Part II-nya

    25 November 2010 at 7:56 PM

  6. luar biasa ya Prima …………..
    bunda yakin pertanian impian ini bisa didirikan disini, di negeri kita, yg penting ada lahan, ada teknologi, ada modal (pengusaha), ada ahlinya (prima) dan yang lain2, bisa dilakukan dan dilengkapi sambil jalan.

    duh, betapa sejahtera hidup para petani kita nantinya.
    Ayo Prima , ajukan proposal ini segera pada Depatemen Pertanian kita 🙂
    salam

    25 November 2010 at 7:58 PM

    • Makasih Bunda, saya sendiri masih harus belajar banyak Bunda… harusnya PNS dep pertanian kita di magangin ke sini, biar negara kita berkembang dan melek teknologi 🙂
      Iya bunda, disana petani gak ada yng nelongso hidupnya…

      Salam Bunda..

      25 November 2010 at 8:43 PM

      • ironis juga ya Prima, kita dibilang negeri agraris,
        namun, banyak petani yang hidup kesulitan, dr harga pupuk dan bibit yang menjulang, hingga irigasi yang beres……. hugh…..(keluh 😦
        salam

        26 November 2010 at 10:15 AM

  7. Coyyyyyy
    Gw suka foto-fotonya berasa di ajak jalan-jalan yak
    Gila ya,, teknologi banget
    Kalau di indonesia mah bukan teknologi tapi kulilogi
    Bener banget bro..
    Kadang ada beberapa orang yang malu kuliah pertanian,bahkan beberap temen gw malah kerja di bank,, yang lain jdi kary swasta,,
    Andai aja semua sarjana di negeri ini bekerja pada tempatnya pasti bangsa ini akan lebih maju

    25 November 2010 at 8:33 PM

    • Thanks Mput… iya put, gw suka rasanya ngajak orang jalan2, coz gw suka jalan2 😛
      bener, kalo mereka padet modal, kita padet karya :P, alias tenaganya yg gede…
      Itulah banyak pengangguran struktural di Indo, mudahan gw masih on the track, kasian dosen gw dah cuap2 selama ini…trus gw gak guna di pertanian 😀

      25 November 2010 at 8:46 PM

      • bener banget bro…kita padat karya,,,
        gw jadi saksi buat itu semua,,,

        yup,,paling gak lo jadi guru,, (^_^)
        mengajarkan sama murid-muridnya
        untuk mencintai pertanian,,, 🙂 🙂 🙂

        atau jadi entrepreneur…
        yang berjuan di dunia pertanian,,,

        one day,,
        gw percaya itu akan jadi nyata,,
        SEMANGAT!!!!!!
        KEEP FIGHTING TILL THE END!!!!

        26 November 2010 at 11:14 AM

  8. Ijin absen. Lg gak bs blogwalking lama-lama nih mas. Sibuk. (alay mode ON).

    Subhanallah, ajib deh,,,
    Tp kok terlalu modern jd kyknya panas ya? LOL
    Kalau saya bynginnny itu kyk di film farmvile

    Enak sekali rindangnya…

    25 November 2010 at 9:17 PM

    • LOL. Yaeyalah Bum, lha wong namanya aja Green Gouse.

      25 November 2010 at 9:19 PM

    • Hahhaaha..bumi, kalo buat yg adem indah mah garden namanya, kalo ini kan tujuannya juga produksi hihihihiih….

      25 November 2010 at 9:40 PM

  9. Green House maksudnya.

    25 November 2010 at 9:19 PM

    • Wassalam.
      ADa tugas kyeh di malam jumat wage.

      Sapa yg mau bantu. Stress mode ON.

      25 November 2010 at 9:20 PM

  10. Pagi-pagi udah ada yang ngajakin jalan-jaan, tempat jalan-jalnnya bikin mata adem lagi….beugh, kapan di Indonesia punya yang kek gitu yah???

    Btw, kalau lihat pot-pot itu jadi mirip sebuah game yang biasa aku mainin dulu, tapi lupa ama namanya…

    Heeee

    Keren dech, 2 thumbs buat Mas Prima, bikin dah yang serupa biar di Indonesia ada…

    26 November 2010 at 5:56 AM

    • Hahahah…ntar ada yg nanya:
      “kemana tadi pagi?”
      “jogging ke US” 😆

      Jgn2 game plant Vs zombie, wkakakkakaka….
      Thanks hani…

      26 November 2010 at 9:07 AM

  11. wah tempatnya bagus ya mas
    yang jadi pertanyaan saya kira-kira kalo mau menanam mereka mengadakan slametan dulu ndak kaya di sini

    26 November 2010 at 8:54 AM

  12. oia bolehkah tuker link

    26 November 2010 at 8:55 AM

    • Kalo christmas suka bikin makan2 bareng di greenhouse, seluruh pekerja makan gratis 🙂 sambil berdoa juga biar tahun depan makin sukses…
      Silahkan di tuker… 😛

      26 November 2010 at 9:08 AM

  13. Tari-ssi

    wahhhh….. mudah2an sarjana2 pertanian yg ada di negeri kita bisa bikin dan nerapin model pertanian yg kayak di jabarin diatas ya mas.

    belakangan ini agak prihatin dikit, di tempatku malah lahan pertanian habis digarap dijadikan pertambangan timah.

    26 November 2010 at 10:00 AM

    • amin ya… 🙂 iya padahal bekas pertambangan untuk merecovery tanah dan tanaman butuh waktu tahunan…

      26 November 2010 at 1:37 PM

  14. Mesteer Usup Supriyadi

    Hidup Dunia Pertanian Indonesia! 😀

    26 November 2010 at 1:11 PM

    • Hidup! 😀

      26 November 2010 at 1:38 PM

      • Mesteer Usup Supriyadi

        Bang, itu cewek ngapain di atas, suruh turun, bisi gebis…bang…. ngasiaan ngapaahhh

        27 November 2010 at 2:40 PM

  15. syukurlah saya masih sangat paham, karena ilmu pertanian saya masih menempel jelas.. 🙂

    pertanian itu menyenangkan…bertani itu tidak rendah.. justru bersyukurlah karena pertanian kita bisa makan enak…..

    memandang warna warni tanaman yang indah itu

    keren sekali prim….

    sekali sekali nyangkul yuk.. meninggalkan alat-alat berat itu.. biar menikmati bertani tradisional 🙂

    26 November 2010 at 1:31 PM

    • bener mbak…pertanian itu kan ilmu urusan perut 😛

      Kalo tradisional saya sudah sering mbak, dibelakang rumah, berkebun ma mamah, hahahaha….

      26 November 2010 at 1:39 PM

  16. butuh pembekalan yang cukup serius untuk para petani kita, agar tidak tertinggal oleh teknologi … dan pastinya butuh waktu yang cukup panjang dan kesabaran yang tinggi 🙂

    mau kah kita??

    26 November 2010 at 1:34 PM

    • bener mbak… tidak hanya petani mbak, kerjasama dari ahli teknik dan teknologi harus ikut andil ini, selama ini kita terlalu bergerak sendiri2, sehingga pertanian kita jauh tertinggal…imho 😛 saya juga masih kurang pengalaman… 🙂

      26 November 2010 at 1:42 PM

  17. Pingback: Pertanian Impian (Part 2) « PrimeEdges

  18. It’s so … “Steel” ya Prim …
    Walaupun ini tentang pertanian …
    tetapi kesan saya setelah melihat foto-fotonya …
    It’s so … “aluminized”

    But …
    Ini sungguh impian yang saya pikir tidak mustahil
    Semoga almamater melirik hal seperti ini ya Prim

    Salam saya

    26 November 2010 at 8:13 PM

    • Bener om… mreka mengerjakan tanaman didalam ruang besi dan kaca! 😀 so industrious!

      Semoga ya om. amin.

      26 November 2010 at 9:00 PM

  19. mantep banget. smoga bisa lekas mampir ke indonesia. biar lebih modern dan bermanfaat

    26 November 2010 at 8:28 PM

    • Lho siapa yg mampir mas? saya? saya dah nyungsep di indo, wkakakakakka…. T_T

      26 November 2010 at 9:10 PM

  20. wow indah banget ya. Saya punya harapan kedepan Indonesia bisa seperti ini. 🙂

    27 November 2010 at 9:09 AM

  21. Judulnya sih bertanam dan pertanian,, tetapi dikemas dalam teknologi canggih,,
    mantap,,

    27 November 2010 at 11:01 AM

  22. banyak hal nyata yang berawal dari sebuah mimpi, termasuk pertanian seperti ini di negeri ini, meskipun mungkin tidak untuk saat ini, tapi generasi yang akan datang seandainya mereka tidak terbuai mimpi belaka, tapi menyimpan mimpi sebagai satu cambuk untuk berusaha dan berdoa.

    1 December 2010 at 11:36 AM

  23. Hi Prima,
    Salam Kenal. Saya tertarik dengan berbagai tulisan anda dibawah kategori “Pertanian” ini. Setelah membaca tulisan-tulisan anda dan menyaksikan gambarnya, saya merasa TAKJUB dengan teknologi pertanian khususnya dalam bidang tanaman hias yang berkembang di Amerika sana. Beruntung sekali anda sempat merasakan menimba ilmu dan pengalaman di negri Paman Sam sana.
    Menurut anda, sudah ada belum sih industri florikulture di negara kita yang menerapkan sistem seperti ini?
    Jika sudah, mungkin lain kali anda bisa mempostkannya dan saya pasti akan membacanya dengan senang hati. Kualitas foto dan tulisan anda juga sangat bagus. wow!

    Terimakasih dan saya tunggu respon balik dari anda!

    Salam,
    Armita Fibriyanti
    MB IPB R-45

    15 December 2010 at 9:42 AM

  24. Pingback: Nacho & Portable Toilet « PrimeEdges

  25. witsong

    pertanian seperti ini bisa seh bisa,tp investasinya bukan cuma milyaran tapi puluhan milyar, petani r pengusaha mana yg sanggup n brani berinves sebesar itu?

    9 June 2012 at 5:37 AM

  26. Salam kenal mas Prima…
    Seneng deh lihat blognya foto-fotonya mantap, betah ngeliatnya 🙂
    Saya juga lagi hobi berkebun nih walau cuman bisa berkebun dalam pot. Sekarang lagi nyoba cocok tanam ala sistem hidropik walau dalam skala super kecil, sambil belajar dan ngumpulin modal, doain yah 🙂

    25 June 2012 at 7:51 PM

Leave a comment