Frames, Green, Rustle and Sweet Tea

Sansevieria Cutting

Hallo sahabat bloggers! Sudah lama rasanya saya tidak menulis tentang tanaman. Kali ini saya sedikit berbagi ilmu tentang satu tanaman yaitu: Sansevieria.

Pernah mendengar nama tanaman ini? Bagaimana dengan nama lokalnya, Lidah Mertua? Saya yakin anda tahu. Tanaman jenis sukulen ini sering ditemukan di berbagai tempat di Indonesia. Tidak hanya gampang perawatannya, tanaman ini juga tahan banting dengan berbagai kondisi lingkungan, terutama panas dan kering. Tidak heran anda sering menemukannya di tepi jalan, di taman dan halaman perkantoran, atau bahkan di pot-pot kecil di kedai penjual tanaman hias indoor.

Tanaman yang umumnya diperbanyak dengan pemisahan anakan atau rhizome ini beberapa tahun yang lalu sempat menjadi trend karena bentuk species-speciesnya yang unik dan sifatnya sebagai tanaman anti-pollutant, yang berarti tanaman ini sangat cocok di tanam di perkotaan atau tempat berpolusi tinggi karena dapat menyerap racun yang tersebar di udara. Nice plant yet useful!

Di daerah perkotaan tanaman ini mungkin agak sedikit sulit ditemukan, terutama species atau varietas tertentu yang memang tergolong mahal. Tapi kita tetap bisa menemukan di nurseri atau penjual tanaman hias di sekeliling kita. Jika seadainya kita ingin menanam tanaman ini di satu pot saja, tidak akan menjadi masalah jika kita hanya membeli 1 pot berisi satu tanaman, bagaimana jika kita ingin menanamnya di taman atau menanam di banyak pot sedangkan dana yang tersedia terbatas? [dalam kasus ini tanaman yang kita beli adalah berjenis langka dan mahal]

Yup, perbanyakan adalah jawabannya! Tapi berapa lama kita akan menunggu induk tanaman memiliki anakan? Saya sendiri tidak dapat memberikan gambaran berapa lama. Tergantung pula pada kesuburan tanah dan perawatannya. Ssttt..ternyata kita bisa memperbanyak tanaman ini dengan stek daun!

Kelebihan stek daun pada tanaman ini adalah kita bisa memperbanyak 3-5 unit dari satu daun panjang. Kelemahannya adalah pertumbuhannya tidak secepat pemisahan anakan, dan hasil anakan stek daun bisa berubah, atau tidak serupa dengan induknya (warna dan motif), dalam kasus tanaman hias ini bisa menjadi kejutan menarik atau malah bencana bagi mereka yang menginginkan keseragaman. Well, itu terserah anda. Bagi saya tidak masalah jika kita mencoba memperbanyak dengan stek daun, selagi menunggu indukan mempunyai anakan, ya kan?

Cara membuat stek daun pada Sansevieria;

  • Potong satu ruas daun paling terluar pada bagian terbawah [mendekati akar].
  • Potong satu ruas daun tersebut menjadi 3-5 ruas, tergantung panjang ruas, satu potongan kira-kira sepanjang 10-15 cm. Tandai bagian atas/bawahnya dengan marker.
  • Biarkan di tempat kering dan sejuk selama 1 minggu, bagian terpotongnya akan sedikit mengering
  • Setelah satu minggu, tancapkan pada media tanam, pastikan media berdrainase baik dan selalu lembab.  Jangan sampai tertukar antara bagian atas dan bawah.
  • Kurang lebih setelah 3 minggu, stek daun tersebut akan berakar, setelah akar mulai banyak, anda bisa memindahkannya di masing-masing pot.

**

Gampang kan!

Lihat saya pernah mencobanya dengan dua jenis sansevieria, dan berhasil!

Stek daun sudah berakar dan belum berakar

Akar stek daun berumur 4 minggu

Stek daun berumur 1.5 bulan

Bagian putih tersebut adalah calon daun baru

 

Selamat mencoba! Salam Kebun! 😀

26 responses

  1. Wah! ternyata isinya ada tentang edukasinya juga..

    Mangstab lah, Pak Guru!
    hahaha..

    5 November 2010 at 8:38 AM

    • hahahhahah… sial, sejak kapan gw jadi pak guru! 😛 Thanks anyway…
      Ya kan ini ceritanya blog tentang hobby gw matt, paling gak jauh-jauh dari photo, gardening, art, music, jalan2… masa iya tiba-tiba gw cerita tentang mesin bubut! 😀

      5 November 2010 at 8:55 AM

  2. di rumah ku, suami sempet suka banget nanam si lidah mertua ini dgn berbagai jenisnya.
    namun, lama kelamaan , akhirnya bosan sendiri, dan akhirnya dah gak terawat lagi……. 😦
    lalu, mulailah dibagi2kan sama teman2nya dan tetangga, siapa aja yang mau, boleh bawa pulang……
    salam

    5 November 2010 at 8:50 AM

    • Waaaahhh sayang…. seharusnya jika kita mulai bosan dengan tanaman, kita bisa memodifikasi tanaman hias dengan 1001 cara, mulai dari mengubah pot, menambahkan ornament, mengubah habitat, mengubah fungsi hiasan… just need a bit creativity to make something old become fresh! Ayo bunda semangat! 😉

      5 November 2010 at 9:00 AM

  3. Tanaman itu sih aku tahu Mas Prim , tapi kalau namanya aku nggak tahu…

    Kebetulan dulu istri ex-boss suka berkebun terkadang kalau lagi ambil kerjaan kerumahnya sering diajak keliling taman dan diceritain ini and itu, tapi nggak ngeh yang aku tahu cuma mawar n melati tapi semuanya indah, heeeee

    5 November 2010 at 8:55 AM

    • Ya, sekarang sudah tahu kan…nambah ilmu jadinya… ayo semangat berkebon! gak perlu sampe keringetan nungging2, satu pot juga cukup… 😉

      5 November 2010 at 9:01 AM

      • Hahahahah

        Kamu tahu Mas Prim, aku paling nggak suka nungging2 ama jongkok2nya…

        Tapi kalau lagi nungguin ayahku nanam sayur atau apalah di kebun aku suka sokpintar nyuruh kasih ini n itu…..

        6 November 2010 at 7:51 AM

  4. ariek budi setiawan

    perasaan tanaman yang model gini banyak di kampung prim,. Malah tumbuh di pinggir2 got,. Jadi heran bagusnya di bagian apanya..?? Btw, udah di bogor or masih di pelaihari

    5 November 2010 at 11:32 AM

    • masih di kalimantan rik…
      tanaman ini banyak speciesnya… aku sih melihat dari kacamata hortikultura dan art…ini bagus… 🙂 setiap orang melihat sesuatu dengan kacamata masing2…

      5 November 2010 at 11:53 AM

  5. wahahaa tukang berkebun juga yaaa :pp aku sih ga paham tanaman. paling tau nama doang tapi ga bisa ngerawat. ck parah yee padahal aku cewek hahahaha.

    5 November 2010 at 11:53 AM

    • wkakakakaka…jadi malu nih, ketauan kalo gw sebenarnya tukang kebon! Hahhaha… iya Ata, gw kan aslinya anak pertanian…harus cinta almamater lah… 😛

      5 November 2010 at 11:58 AM

  6. Ika.Sri

    pim, gw lg minum beras kencur yg dibawa bu nurul…glek..glek..glek..enaaaakkkk (ga nyambung dg konteks)

    5 November 2010 at 1:07 PM

  7. salam kenal, kunjungan balik ditunggu di sini http://ramlannarie.blogspot.com/ dan http://ramlannarie.wordpress.com/

    5 November 2010 at 6:38 PM

    • Mas ramlan ini kenapa komennya seperti iniiiii terus… lama-lama kaya ngejunk… fiuhhh…

      5 November 2010 at 6:44 PM

  8. IPB nih yeee.. 😀

    6 November 2010 at 6:51 AM

    • Wakakakakakaak….telak! 😀 😀 😀
      Nuhun kang sudah mampir… 😛

      6 November 2010 at 7:06 AM

      • ikutan dong Pak Indra …

        Prim …
        I tell you ya …
        Pak Indra keping hidup ini juga mempunyai keterikatan emosional dengan saya lho … sumpah …!!!
        ya kan Pak Indra …

        6 November 2010 at 10:10 PM

      • hah? anak IPb juga jangan2…hahahahhaah…

        6 November 2010 at 10:16 PM

  9. Green Campus strikes again …
    hahahaha …
    Hortikultur jeh …

    salam saya Prim

    6 November 2010 at 10:09 PM

    • Klo soal IPB ibu saya dosen di sana.. tapi sudah pensiun 😀

      Klo dengan pak NH, anak2 kita satu sekolah he he persatuan ortu murid gitu 😀

      7 November 2010 at 12:06 PM

      • owalah…dunia begitu sempit, gak kebayang anak2nya ngumpul terus ngomong gini.
        anak 1: eh, bokap gw posting lagi di blognya, liat deh…
        anak 2: bokap lu ngeblog??? sama kaya bokap gw dong…
        anak 1: pasti bagusan blog bokap gw dr blog bokap lu…wkakakakaka
        anak 2: yakin lu???

        pis om, pis mas indra, just kidding!

        7 November 2010 at 12:26 PM

  10. BTW …
    Fotonya Super Prim …!!
    (makro kah ?)

    6 November 2010 at 10:12 PM

    • Iya om, kebetulan punya rejeki dulu beli DSLR, jadi rugi rasanya kalau tidak dimaksimalkan, hihihihihihi… salam jepret! 😀

      6 November 2010 at 10:19 PM

  11. tanaman favoritku nih prim,
    tapi punyanya baru yang biasa2 aja, tulisan pertama waktu belajar ngeblog ya tentang lidah mertua ini

    4 February 2011 at 9:45 PM

  12. rohma

    yang foto nomor 3 dari atas itu, (yg kaya kipas), nama spesies sanseviera apa yaa??

    25 November 2012 at 12:36 AM

  13. van

    selamat broh.. saya baru nyoba nih. ini juga gak disengaja 😀
    awalnya mau mindahin sanse yang ada dihalaman ke pot, mau disimpan di ruangan, pas dicabut kurang kebawah/pangkal alhasil lepas dah daunnya dari kumpulan daun. tak potong2 dah

    6 February 2014 at 8:12 PM

Leave a comment