Frames, Green, Rustle and Sweet Tea

Jalan-Jalan ke Pedesaan Kalimantan

Akhirnya kita bisa jalan-jalan lagi!

“Prim, anterin mama ke kondangan ya?”

“Kok gak bareng papa?”

“Aduh kondangan lagi padet, jadi harus dibagi-bagi orangnya.”

“Emang ke mana, ma?”

“Agak di pedalaman, deket gunung”

Jadi deh minggu kemarin saya asoy geboy naik motor pergi ke kondangan sama si mamah. Niatnya sih kondangan, cuma sekali kondangan, 100 jepretan terlampaui..wkakakakkaka…

Saya memang sengaja membawa kamera, karena si mamah bilang pedalaman deket gunung, pasti banyak objek bagus kan !

Desa itu bernama Panjaratan, di kaki gunung Karamaian, kira-kira 20-30 menit dari kota Pelaihari.

Btw, tidak ada yang menarik untuk di foto dari acara kondangannya, pengantinnya malah ngilang ganti baju, jadi gak satupun gambar yang saya ambil, hehehehe…

Sesi pemotretan ini dimulai saat perjalanan pulang dari kondangan tersebut. Ayo ikut !

Pengantar: Harap bersabar untuk me-loading gambar, FLICKR sedang bekerja keras saat ini untuk mengeluarkan 39 foto terbaik saya secara bersamaan! 😀

DSC_3821 copy

desa di kalimantan (2)

desa di kalimantan (3)

desa di kalimantan (4)

desa di kalimantan (5)

Sahabat jangan mengira rumput hijau itu adalah padi! 😀 itu benar-benar rumput atau alang-alang yang tumbuh di atas rawa, sebenarnya rawa ini adalah pelebaran dari sungai yang apabila banyak hujan akan meluap luas sampai menyerupai rawa. Tanah yang sedikit tinggi tentu saja tidak akan tergenang.

Sungai di kalimantan selatan umumnya berwarna cokelat. Mungkin selain karena tanahnya yang berwarna kemerahan, juga karena banyaknya penambangan intan yang “mengaduk-ngaduk” tanah sungai sehingga airnya menjadi keruh.

Jalan beraspal sudah ada di desa ini, tetapi untuk dapat bergerak gesit di perairan mereka menggunakan “klotok” yaitu sampan bermesin. 😀

desa di kalimantan (6)

desa di kalimantan (7)

desa di kalimantan (8)

Begitulah typical rumah mereka. Rumah Panggung. Rumah yang didesain untuk mencegah air masuk jika tiba-tiba air pasang. Saya cuma berguman apa tidak ada buaya atau anaconda yang tiba-tiba menerjang dari bawah ya? :mrgreen:
desa di kalimantan (9)

desa di kalimantan (10)

desa di kalimantan (11)

desa di kalimantan (12)

desa di kalimantan (13)
Pemandangan jembatan seperti ini banyak ditemukan di tempat ini. Penduduk di sini banyak berternak sapi. Mungkin karena mencari rumput lebih mudah 😀

desa di kalimantan (14)

desa di kalimantan (15)
Perjalanan dilanjutkan…

desa di kalimantan (16)

desa di kalimantan (17)

desa di kalimantan (18)

desa di kalimantan (19)
Saya masih dibuat kagum, bagaimana mereka membangun jembatan kayu yang menghubungkan satu rumah dengan rumah yang lain… Kalau begini susah kalau mau main bulu tangkis di depan rumah, kecuali main polo air 😀
desa di kalimantan (20)

desa di kalimantan (21)

desa di kalimantan (22)

desa di kalimantan (23)
Hmmm…gambar 22 adalah contoh rumah khas Kalimantan Selatan…
desa di kalimantan (24)

desa di kalimantan (26)

desa di kalimantan (28)
Di sepanjang jalan saya banyak menemukan ternak-ternak yang seliweran, ada sapi yang mau mandi, sapi menyeberang jalan, bebek-bebek yang berenang, atau sekedar kumpul gak jelas di tengah jalan 😀
desa di kalimantan (27)
Nah kalau ini biawak yang bertemu dengan kucing, suasana tegang seketika, saat saya dekati, kucing lari, dan biawak juga lari mundur 😀
desa di kalimantan (29)
desa di kalimantan (30)

desa di kalimantan (31)

desa di kalimantan (32)

desa di kalimantan (33)

desa di kalimantan (34)
Setelah keluar dari desa tersebut, jalanan mulai sepi dari rumah-rumah. Sepanjang jalan hanya hutan, banyak pohon pisang, karet dan durian.
Mendung semakin gelap, tiba-tiba hujan turun dengan deras, saya dan mamah berteduh di warung penduduk. Ternyata pemilik warung penduduk itu adalah ibu dari tetangga rumah, walah…akhirnya kita malah dihidangkan makanan dan minuman.
desa di kalimantan (35)
Ini adalah tape ketan hijau yang diwarnai dengan daun katuk, satu makanan khas orang banjar, plus kopi hangat di saat hujan… hmmm… rejeki! 😀
desa di kalimantan (36)
desa di kalimantan (37)

desa di kalimantan (38)

Setelah hujan reda kami pun melanjutkan perjalanan pulang.

Semoga jalan-jalan kali ini bisa menambah wawasan sahabat di sini…

desa di kalimantan

 

Salam Jalan-jalan!

47 responses

  1. Yustika

    Saya tertarik makanan warna ijo yg ada dlm toples, mas…
    hihihihi…..

    Sayang ndak ada foto2 kondangan ala Banjar…[penasaran]
    hehehe…

    4 December 2010 at 11:04 PM

    • manis mbak yus…kaya tape, cuma bulet2…

      Iya mbak, kapan2 ya, gak tau waktu itu gak mood liat nikahnnya… 😛

      5 December 2010 at 12:56 AM

  2. Lovely… nice pictures by the way…
    Say thanks to Flickr then 🙂

    5 December 2010 at 7:10 AM

    • Thanks mas yori… salam kenal 🙂

      5 December 2010 at 7:41 AM

  3. bener deh
    asri
    ah indah aku intip dari jepretanmu itu

    5 December 2010 at 9:12 AM

    • Makasih kang achoey…
      iyalah kang asri, lha wongan masih hutan. wkakakakak…. 😀

      5 December 2010 at 10:03 AM

  4. Refleksi Awan … yang terpantul di sungai merah …
    Itu keren Abis …

    Jalannya bagus ya Prim …

    Salam saya

    5 December 2010 at 9:14 AM

    • Iya om, sepertinya pemerintah baru mengaspal jalannya. meskipun di beberapa titik rusak parah…
      Saya baru sadar refleksi awan itu setelah pulang om…tau gt saya focus ke situ :mrgreen:

      salam om…

      5 December 2010 at 10:09 AM

  5. Jadi inged kampung halaman 😦

    5 December 2010 at 11:44 AM

    • wah, dimana kampung halamnnya mbak mila? 🙂 salam kenal

      5 December 2010 at 12:11 PM

  6. Wooww.. foto-foto nya bagus semua mas…
    bikin segar mata memandang… susah sekali ketemu keindahan yang seperti itu saat ini….
    lain kali ajak2 donk mas Prim… 😀

    5 December 2010 at 11:45 AM

    • Gampang mas, tinggal berani keluar dari kokohnya dinding gedung bertingkat dan get lost (baca: nyungsep) in somehere out of java..heheheheh…
      Thanks ya…

      5 December 2010 at 12:13 PM

      • Yeah, kalau nyusepnya nggak dalem nggak apa-apa mas, kalau keterusan gimana?

        5 December 2010 at 4:52 PM

      • T_T saya emang kelamaan om…hiks2… kelamaan nganggur 😦

        5 December 2010 at 6:11 PM

  7. Terimakasih ya Prima utk foto2 yang memanjakan mata ini 🙂

    semuanya bagus2 fotonya, itu ada mesjid yang warnanya birrruuu banget…. bagus ya Prim 🙂

    jadi, ketahuan deh, si kuping sapi ngambilnya disini ya ? 😀
    salam

    5 December 2010 at 3:24 PM

    • sama-sama bunda…. iya kayanya emsjidnya baru dan orang sini ntah kenapa suka warna genjreng…jadilah mesjid nya biru terang 😀
      heheheh…iya bunda…sapinya jinak lho bunda…*sapa bilang buas? :mrgreen:

      5 December 2010 at 6:13 PM

  8. Mas Prim, maaf, koneksiku lelet, hanya gambar awal yang load dengan sempurna.
    Pelaihari, kalteng, apa kaltim?

    Ops, mas bisa bahasa Banjar?

    5 December 2010 at 4:49 PM

    • Yah sayang banget mas…coba direfresh..wkakakaka….makasa 😛

      Pelaihari itu kalsel mas, bahasa banjar? lancar sih gak mas, cuma ngerti 🙂

      5 December 2010 at 6:48 PM

  9. Oyen

    Oyen jg pernah ke Pelaihari, nguplekin pohon karet pastinyah 😀

    5 December 2010 at 5:06 PM

    • Serius mbak???? Duh, dunia sempit banget, banyak orang kaya disini gara2 karet (tapi saya gak termasuk 😦 )

      5 December 2010 at 6:50 PM

  10. menarik
    bawa bleu alan jalan dong,……ehhehe
    salam hangat dari blue

    5 December 2010 at 5:13 PM

    • Thanks blue, gimana kalo mas blue yang ajak saya jalan2… 😀

      5 December 2010 at 6:51 PM

  11. Benar-benar luar biasa ternyata bumi Kalimantan ya Prim,,
    saya biasanya cuma dapat ceritanya aja, tanpa dipamerin photo-photonya,,

    5 December 2010 at 5:33 PM

    • hahahahah….bumi sumatra pasti lebih asoy, setiap tempat indah mbak, apalagi buat kita2 yg jauh dr sentuhan alam, apa2 rasanya indah… 🙂

      Iya mbak lewat blog saya bisa berbagi seperti apa penampakannya tanpa harus banyak bercerita 🙂

      5 December 2010 at 6:53 PM

  12. wahh klo soal jepretan temenku ini wess gak ada komen aku.. aikh.. nggrai pengen.. hikz.. kapan aku bisa milikin kamera wkwkwkwwkk.. *langsung terbayang usaha* wkwkwkwkk

    btw.. jadi ngebayangin saat kamu ambil gambar di tatal jalan pake kayu itu… pke miring2 segala gak?? wkwkwkwkkk

    5 December 2010 at 5:46 PM

    • ayo, ayo kejarlah mimpi punya kamera poket! Aku doakan sobat! 😀

      wkakakakaka…kalo perlu sampe nungging dro… bahkan nyaris mencium sapi… wkakakakak

      5 December 2010 at 6:55 PM

  13. z4nx

    desember 2009 saya pernah ke banjarmasin, sempet aneh juga liat rumah tembok yang gede dan luas berdiri di atas sejumlah kayu yang jadi penyangganya..kayu nya sangat kuat menahan beban seberat rumah tembok yang segede gitu,
    Dahsyat

    5 December 2010 at 9:33 PM

    • HAhahahaha..mereka belajar dari pengalaman mas, contohnya kayu ulin yang disebut kayu besi, adalah kayu berwarna hitam yang makin lama terendam di air, makin kuat.. 😀

      salam kenal

      5 December 2010 at 9:56 PM

  14. eh itu sapinya melet2 hahaha 😆

    ada itik jua,, eh ada tapai baras jua,,,hahahaha 😀

    lam kenal yaa 😉

    5 December 2010 at 9:55 PM

    • Hahhahaaha…edda orang banjar ya… 😀

      Mohon koreksi ya kalau ada informasi yang kurang tepat 🙂

      salam kenal

      6 December 2010 at 6:25 AM

  15. Kereeennnbanget fotonya prim.

    Prim, aku selama di Pelaihari n Banjarmasin gabisa makan n gabisa tidur…

    Ngebayangin bunyi yg kudengar dari bawah lantai..kecipak kecipuk…jangan2 itu buaya 😦

    Terus ga doyan makan gara-gara mikirin MCK-nya bagaimana…hiks…hiks….apalagi suguhannya ikan gabus…haiyaaaa

    6 December 2010 at 8:07 AM

    • wkakakakaak… kalo saya di rumah kayu begitu gak bisa tidur gara2 kalo orang jalan kedengeran dug-dug-dug…gempa ma langkah kaki kok podo ae… 😀
      btw, mbak devi kok bisa nyasar sampe kesini, rumahnya yg bawahnya air pula, wkakakkaka….serem bener…
      Hahahahah…kebayang ikan gabus makan apaan….
      mamah malah gak pernah masak gabus, lha dia orang jawa! pecel iya! xD

      6 December 2010 at 8:13 AM

  16. haiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
    primeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
    aku sudah kembali,,,
    mari kita main..main lagi.. (^_^) ketahuan dah gw tukang main,,,

    fotonya keren banget,,,
    gw suka…. (^_^)
    kenapa lo gak ikut lomba foto aja,,,

    kapan..kapan gw mau jalan..jalan kesana..

    6 December 2010 at 10:04 AM

    • blum pede pu…hahahahahah… biarlah waktu yg berbicara *lebaaaayyyyyyy

      6 December 2010 at 6:48 PM

  17. Dasar tukang poto, kemana-mana bawah kamera, heeeeeeee

    Tapi sumpah keren banget gambarnya….beugh, rugi kalau nggak di commercialkan

    *mataduitan mode: ON

    Haduuuuh, jadi satu list lagi daftar keinginanku gara2 lihat foto ini….

    6 December 2010 at 10:42 AM

    • duit, duit, duit…wkakakkakaka….

      keinginan apa tuh??? 😀

      6 December 2010 at 6:49 PM

  18. Keren abissssss… 🙂
    kapan-kapan pengen kesono ah, anterin ya mas Prim.. hehhe..

    yang jadi pertanyaan, dimanakah si mamah saat dikau memotret?? hihihi

    6 December 2010 at 6:26 PM

    • Hahhahahaha… good question! si mamah dengan semangat 45 menjadi sopir motornya, saya dibelakang jumpalitan moto2…wkakakakkka….

      kan ceritanya wkatu berangkat saya yang didepan, karena waktu pulang, tugas suci harus dilaksanakan, jadi si mamah alih posisi…hahahahha…

      Thanks mom!

      6 December 2010 at 6:52 PM

  19. Hiyaaaaaa suka banget ama foto sapi yang ngejulurin lidah! 😳

    Kesannya dia tahu gitu kalo dipoto. 😀

    6 December 2010 at 8:34 PM

    • hiihihiihi…saya juga suka… 😀

      9 December 2010 at 8:36 AM

  20. Wouw……gambarnya bagus banget mas brow, fotonya layaknya seorang fotografer profesional ato emang malah fotografer.

    9 December 2010 at 8:29 AM

    • Thanks mas, gak lha… lha saya baru belajar kok, senang aja moto2, ngarepnya sih jadi photographer cuma ilmunya masih cetek, hahahahhah….

      9 December 2010 at 8:38 AM

  21. Lokasinya menawan buat difoto, ekplorasi yang mantap!

    18 July 2012 at 2:02 PM

  22. .hay. . .
    Saya orang desa panjaratan loh. . . .
    Kayaknya ini bukan desa panjaratan. . . .

    29 August 2012 at 1:44 PM

    • fadli

      iya juaai ,di muka rumah aspian,di jembatan besi .dll

      6 June 2014 at 3:20 PM

  23. ilma yulina boa

    Betapa kangenx sama desa q , dmn aq dlahirkan , t4 yg mgkn cuma 2thn aq tinggali krna org tua q yg pndh k’kota, tp dstu lah asal daerah tumpah darah q dan org tua q…panjaratan, pdhl bru lebaran kmrn plg kampung tp rasa kgen ini mmbuat aq ingin cpt plg

    7 November 2012 at 9:03 AM

  24. fadli

    ane dari desa itu gan

    6 June 2014 at 3:16 PM

Leave a comment