Frames, Green, Rustle and Sweet Tea

(Whatever) Shoot!

Sahabat,

Saya sering mendapat pertanyaan, Kamu pakai kamera apa? Pasti bagus dan mahal kan?

Wah pantes saja hasilnya bagus-bagus, kamu pake DSLR?

Ada saran gak kamera yang bagus apa?

 

Saya biasanya secara simple akan memberikan jawaban praktis tentang merk dan pandangan saya terhadap suatu produk sepengetahuan saya. Tetapi tidak lupa juga saya selalu memasukkan “pandangan” saya terhadap dunia photo-photo ini secara emosional. Lho maksudnya apa?

Saya biasanya akan mengangkat masalah apa yang selama ini orang pikir tentang dunia photo-photo dengan padangan pribadi atau dari “hati”. Terinspirasi dari postingan seorang photo-blogger, Odee, yang mengangkat masalah “memotret dengan hati” yang sangat menarik sekali! Saya akan sedikit memadukan pemikiran saya dan pemikirannya, dan berharap bisa menginspirasi sahabat juga.

 

 

Sahabat,

Memotret itu adalah kegiatan yang pada dasarnya disukai oleh setiap manusia. Kita ingin mengambil banyak gambar di berbagai kesempatan adalah wajar. Tidak heran harga kamera semakin murah dan beragam. Kamera tidak lagi menjadi barang mewah. Bahkan di handphone pun kita bisa menemukan kamera. Angkat tangan siapa yang hape-nya mempunyai kamera? 😀

Nah, semua kamera pada dasarnya di setiap levelnya adalah baik –kecuali kamera rusak. Tidak ada yang buruk atau lebih buruk. Tinggal sebanyak apa kamu menekan shutternya dan sesenang apa kamu melakukannya. Beberapa orang terkesan malas-malasan karena merasa tidak berbakat, meskipun mempunyai hape berkamera yang ditenteng kemana-mana. Beberapa orang merasa tidak percaya diri menampilkan hasil kamera hapenya di blog atau di sebuah halaman di internet. Beberapa orang menunggu untuk memiliki DSLR untuk kemudian baru akan belajar dan rajin memotret. Kenapa tidak sekarang??? TIDAK BAGUS?

 

Break the rules! Mengapa harus berpatokan pada suatu pemahaman dan aturan bahwa photo hasil DSLR adalah bagus? Mengapa kita terpatok pada aturan teknis, penggunaan mode ini mode itu, pencahayaan ini, pencahayaan itu, iso ini iso itu? Mengapa kita diam dan melihat saja hanya karena alasan malu dan tidak pede? Lalu kita seperti tertinggal jauh dari mereka-mereka yang dengan riangnya memotret apa saja?

 

 

Sahabat,

Di luar dunia bisnis photography yang komersial, renungkanlah apa yang sebenarnya kalian inginkan saat memotret? Apakah hanya ingin pengakuan dan penyetujuan? Apa sekedar menyenangkan orang saja? Hmmm, cobalah memotretlah dengan hati. Memotretlah karena kalian mau. Memotretlah karena kalian bahagia melakukannya. Tidak perlu kita memikirkan apa yang orang sedang pikir, apa pendapat orang jaman dahulu, aturan teknis memotret, aturan-aturan klasik yang mencengkram kita dari kebebasan. Memotret itu adalah dari kita dan untuk kita, tidak ada aturannya! Mereka menyebutnya Expressive Photography. Be free and happy!

 

Langkah selanjutnya dari pelarian kita ini adalah “Sharing”! Yah, berbagilah dengan bahagia dan tanpa beban. Tidak semua orang percaya diri berbagi hasil jepretannya dengan orang di luar sana. Kenapa harus ragu? Photo adalah bahasa universal di seluruh dunia, bercerita dengan photo, berbagi kebahagiaan dengan photo, dan rasakan sensasinya saat kita menerima kejutan-kejutan dari yang mereka katakan! Berbagi bukan berarti pamer. Berpeganglah pada prinsip bahwa kita memotret dengan hati dan bahagia melakukannya, jika nanti ada yang menjudge buruk hasil karyamu, tidak perlu sedih! Hey itu wajar kok, this is my expressive photography. Setiap orang punya selera dan pendapat. Kenapa harus sedih dengan selera kita sendiri? Tidak ada yang salah dengan setiap langkah yang kita ambil ke depan. Yang salah adalah yang tidak melangkah! Percayalah semakin sering kita melangkah ke depan, semakin kita tahu bagaimana melangkah dengan lompatan paling jauh! 😀

 

Sahabat,

Memotret bukan milik para photographer saja. Siapapun boleh berbagi gambar dan foto. Jika sekarang sahabat bingung ingin posting apa, mengapa tidak mencoba berbagi photo hari ini? DSLR, Compact, phone-camera, semua adalah sama-sama kamera. Do your (whatever) shoots! Tunjukkan pada dunia bahwa kita sedang bahagia, bahwa kita melihat sesuatu di luar sana, bahwa kita ingin mereka tahu apa yang hati kita rasakan. Tidak takut memotret adalah modal awal. Saya sendiri dulu tidak takut memotret meskipun hanya dengan kamera hp, lihat apa yang saya ambil! Foto-foto ini hanya diambil dengan kamera hp 2 MPix tanpa editing!

 

Ada cerita di baliknya, ada ekspresi dan ada rasa ingin berbagi…


Saat saya kursus menyetir…

 

 


Kursi-kursi di sebuah kondangan di Jakarta…

 

 

 


Lantai angkot di Bogor…

 

 

Abang pisang keju…

 

 

 


Bersantai di kamar kostan temen di Bogor…

 

 


Saat sebuah nama tertulis di pallet kayu di Amerika

 

 


Genteng kostan di pagi hari…

 

 


Antena tivi di senja hari…

 

 


Saya suka sepatu ini, sangat nyaman untuk bekerja!

 

 


Berapa lama baju kotor ini tidak dicuci??

 

 


Ssssttt… ini di Brunei!

 

 

Ada yang tahu apa nama kacang ini? ini saya temukan di bawah pohonnya…

 

 

Kamera itu seperti perpanjangan mata dan hati kita. Mereka menunggu jari-jari kita menekan shutternya. Jadi apa yang kita tunggu? Keep going, keep shooting, keep sharing! It’s free!

 

Salam Jepret!

 

PS: jangan lupa ikuti KUIS HEADER IMPIAN ya!

81 responses

  1. *angkat tangan* hp saya ga ada kameranya. hahahahahaahaha 😀

    setujuuuu bangeeeeeeeeettt!! kalo mau belajar foto2, ga harus nunggu sampe punya DSLR, pake kamera digital atau kamera hp aja udah bagus kok.
    foto itu selalu bisa bercerita. saya sukaaaa banget fotografi. dan saya selalu seneng untuk membaginya 😀
    saya selalu bahagia saat memotret 😳 punya kesenengan tersendiri aja. hehehe

    25 February 2011 at 6:10 PM

    • Jadi? terus jepret ya… ditunggu!

      27 February 2011 at 12:08 AM

  2. bagnidilucca

    Nice feet.

    25 February 2011 at 6:15 PM

  3. Salam jepret Mas PriM..
    Itu cucian yang ada sarang laba2nya udah dicuci kan? hehe..

    25 February 2011 at 6:22 PM

    • Mampir lagi ah, mumpung ada waktu.. Salam jepreeeeet….!

      26 February 2011 at 3:14 PM

    • Bukan cucian saya kok… cucian pekerja di nursery itu, wkakaakak

      27 February 2011 at 12:08 AM

  4. sebenarnya ngeblog tanpa tulisan (cuma gambar) udah bisa menggambarkan apa yang ingin ditunjukkan (ah sok tahu :mrgreen: )

    25 February 2011 at 7:27 PM

    • sip! 🙂

      27 February 2011 at 12:07 AM

  5. mandor tempe

    Komentar saya tentang kursi itu mas prima, benar-benar menarik perhatian bagi orang seperti saya. Penjelasannya begini :
    Orang tentu sudah terbiasa dengan hal-hal kebanyakan. Gambar-gambar kursi dan rumput itu adalah gambar kebanyakan. Mata saya melihat hal simpel dan kecil namun menarik, iyap … mas prima pasti bisa menebak, Gadis kecil yang sedang memagang mangkok itu. Seakan-akan foto itu bercerita “lihatlah gadis kecil itu!*
    Dengan melihat foto di atas itu, orang iklan pasti akan melihat peluang di situ. Coba bayangkan kalau mangkok itu bertuliskan sebuah “brand” misalnya. Pasti akan mudah teringat karena posisinya sangat menarik setiap orang yang melihatnya. Orang tidak lagi melihat kursi dan rumput, tetapi sudah ke arah detail yang memang sengaja diarahkan ke sana yaitu iklan yang tertulis di mangkok tersebut.

    Ide-ide seperti itu yang jarang dimiliki oleh orang kebanyakan. Ide kecil tetapi bisa menarik perhatian orang banyak. Mas prima berhasil melakukannya, tinggal bagaimana sekarang mencari momen foto yang sesuai dengan iklan yang diminta.

    25 February 2011 at 7:32 PM

    • Hahhahha.. mas mandor peka sekali (-_-‘) salut deh…

      😀 ayo mas, tunjukkan karyamu!

      27 February 2011 at 12:07 AM

  6. kita bisa bikin pict yang bagus asal tahu menyesuaikan moment dan segi artistik, apapun kameranya bisa jadi seni fotografi yang unik, saya mau mencoba juga 🙂

    25 February 2011 at 7:42 PM

    • bener2… gak ngaruh kameranya apa… selamat mencoba!

      27 February 2011 at 12:06 AM

  7. Salam jepret sana jepret sini.. Wah bajunya parah tuh ampe ada sarang laba-labanya..

    25 February 2011 at 7:44 PM

  8. Akbar Adjie Pratama

    hahahah Prim,itu kamar kostan gw kan 😀

    25 February 2011 at 7:45 PM

    • wkakakka… iya 😀

      27 February 2011 at 12:05 AM

  9. wah… jadi pengen jeprat -jepret nich…. semangattttttt:)

    25 February 2011 at 7:48 PM

  10. Kalau HP ku merk cina dan kameranya beresolusi kecil (bukan 2MP), jadinya kalau buat gambar yang besar bisa pecah. Ada sih camdig, dulu saat barunya sering saya masukan tas kerja dengan harapan saat ada kejadian di jalan bisa langsung take shot. Tapi pas ada kejadian tabrakan dengan korban jiwa, aku langsung lari ngacir karena takut duluan (miris melihat darah yang berceceran). Mungkin yang sampai sekarang sering saya bawa adalah kamera HP, itupun sering untuk keperluan kerja dengan format kecil.
    Trim’s dengan pencerahan nya 😆

    Salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan

    25 February 2011 at 8:06 PM

    • saya jadi penasaran hape china sejelak apa kameranya… 😀

      27 February 2011 at 12:04 AM

  11. selalu senang memotret, tak peduli hasilnya asal2an ha…ha..
    btw, bagaimana memotret obyek di balik etalase supaya gambar bisa bagus dan tak ada kilatan lampu?

    25 February 2011 at 9:01 PM

    • Betul bunda..

      kalo saya saya akan coba cover kacanya sama badan saya atau sesuatu yang polos dari pantulan cahaya luar, fokuskan pada obejct di dalam, kemudian jepret tanpa flash.. itu aja sih, ehhehehehee… kalo yang expert saya gak tau… 😀

      27 February 2011 at 12:03 AM

  12. Lah kalo orgny gak suka motret kyak saya ya gak bs dipaksakan jg mas

    25 February 2011 at 10:28 PM

    • Gak ada yang maksa kok mas… 😀

      27 February 2011 at 12:01 AM

  13. Sudah lama saya kepingin punya kamera, apalagi sekarang punya blog. Rasanya lebih enak membuat puisi / cerita bila disertai dengan gambar milik pribadi.
    Tapi sampe sekarang belum kebeli juga nih 😦

    25 February 2011 at 11:10 PM

    • sabar ya mood, ntar lagi, saya doakan… 🙂

      27 February 2011 at 12:01 AM

  14. Mas Prim,,sumpahhhh dehhh..
    saya seneng banget sm postingan ini..
    suerrr deh,hehehe
    menurut saya, syarat utama dalam motret adalah kepekaan..
    kepekaan inilah yang akan membuat foto kita berbicara dan bercerita
    menurut saya,hasil foto kita adalah gambaran dari hati kita
    utk masalah teknik, pencahayaan, warna, dan tetek bengeknya itu semua bisa mengikuti perlahan…
    saya geram sekali, banyak orang latah yg seolah-olah ingin menunjukkan bahwa dia fotografer professional, yg sedikit2 selalu mengecam bahwa teknik itu nomor satu..
    saya sangat tidak sepakat..
    boleh jadi dia menguasai teknik2nya tapi tanpa adanya kepekaan, hasilnya akan nol besar..
    kebanyakan kasus sih, fotonya memang bagus dari segi teknik, tapi nol dalam penceritaan alias gak bercerita.. gak mewakili apa yg ada di hati sang fotografer..
    saya suka sekali..
    memotretlah dengan hati dan dari hati…
    apapun kameranya…
    aduh,,koq jadi panang gini ya komennya..
    makasih banyak mas primm

    26 February 2011 at 2:31 AM

    • ihihhi..panjang…. gak papa, jarang-jarang lho komen panjang… 😀

      sama-sama ya, thanks juga!

      27 February 2011 at 12:01 AM

  15. hi Prima! great post here! and the photos that come with it really do tell a story!:D

    Rules did not come to existence the same time as the camera. When the camera was invented, all that mattered to people who use it is take pictures. In my opinion, these “rules” are guidelines–something to begin with. It’s like someone saying that this is the right path to take if you wanted to arrive at some place, then later you’ll discover that there are other paths that lead to the same destination.

    I am not an advocate for rule-breaking. I just want to give my photography a free reign. Sometimes i make use of the rules, sometimes i don’t, and i see nothing wrong with that. 🙂

    Anyway what is a “banana cheese”? ;p

    26 February 2011 at 3:36 AM

    • Hahhaha.. it was inspired by you as well, Odee..

      Yup, you are right, we just need to find our own path to find the best way to enjoy it…

      Hahahahha.. it was kind of food, roasted plantain with cheese and sweet condensed milk, and sometimes they put chocolate on it. The man sell it with cart, go around from house to house. 🙂

      26 February 2011 at 11:59 PM

  16. hihihihi, iya, kadang ada momen2 seru yang malah ketangkep bagus sama kamera seadanya yg kebetulan kita bawa..

    bdw itu kalo gak salah biji saga, pohonnya tinggi dan daunnya lojong2 mirip daun kelor kan

    26 February 2011 at 3:49 AM

    • yup… yang penting jepret dulu! urusan bagus belakangan…

      26 February 2011 at 11:53 PM

  17. Wah kalo ane bener2 malas buat foto2, apalagi d foto males banget.

    26 February 2011 at 5:03 AM

    • males kok dipeliara… wkakakakak…

      26 February 2011 at 11:52 PM

  18. yup yup emang kalo mau motret mah motret aja ya… kan foto itu buat kenang2an. gua sih demen banget motret, apalagi kalo lagi pergi2 liburan. jeprat jepret, sampe yang gak penting2 juga dipoto. nyimpen nya yang mabok, jadi menuh2in harddisk, males milah2in nya. hahahhaa.

    tapi sometimes, kalo ngeliat orang2 bisa bikin fotonya keren2 gitu, jadi pengen juga motret pake angle yang keren atau artistik gimanaaa gitu… well ini sih emang masalah selera dan persepsi ya. yang keren buat si A belum tentu keren buat si B. ya jadi at least keren buat gua lah. tapi ternyata emang untuk menghasilkan foto yang keren (menurut gua) itu bukan cuma modal kamera, harus modal bakat juga. ada orang yang pinter motret, bisa bagus dan keren jatohnya. ada yang jatohnya biasa2 aja.

    yah ini sih buat kesenengan pribadi aja. dan kepuasan batin. 😀

    26 February 2011 at 7:06 AM

    • bener mas, hope you enjoy your shoot…dan aku juga menikmatinya kok… it always fascinating! 😀

      26 February 2011 at 11:51 PM

  19. Memotret memang harus dari hati. Tapi kalo kameranya terlalu jelek pakai HP cina, hem,, ungkapan yang mau di sampaikan dari hati itu tidak akan sampai mas.. yah karena hasilnya jauh dari yang kita harapkan.. 😦
    Aku belum bisa memotret pake HP karena hasilnya Ancur!!! hemm.. 😆

    26 February 2011 at 8:06 AM

    • sejelek apa sih???? coba kasih liat! 😀

      26 February 2011 at 11:50 PM

  20. primmm buah pohon itu biasanya kujadikan hiasan unik, pohonnya tinggi, dulu waktu kuliah di USU, aku selalu memungutnya untuk dibawa pulang …..

    Kok aku lupa apa namanyaaaaa..

    26 February 2011 at 8:32 AM

    • saga katanya mbak…

      26 February 2011 at 11:50 PM

  21. saya ini cuma punya HP yang bunyinya… tulilit tulilit… maklum, saya ini kan cuma petani,,, 😀

    padahal abang becak aja sekarang pake Blueberry ya 😛

    26 February 2011 at 8:36 AM

    • aku juga punya hp yang bunyinya tulalit..tulalit..
      maklum aku hanya tukang ojeg..

      26 February 2011 at 10:08 AM

    • saya sih mendingan, bunyinya… krrrriiiiiinnggggg… wkakkaakakak… *lebih jadul itu mah

      26 February 2011 at 11:49 PM

  22. tapi sebanyak mungkin menjeprett akan memberi hasil yang lebih baik dan pilihan lebih banyak…. teringat Mbak deviii

    Aku GEmesssssssssss..suruh jepret jepret… tapi malah sibuk mbidik aja 😀

    26 February 2011 at 8:37 AM

    • betul2… lho kok jadi curhat disini?? 😀

      26 February 2011 at 11:49 PM

  23. Hee hee hee hee hee
    Gw mah sukanya difoto (^o^)
    Kadang kasian ama para tukang foto,, kerjanya ngejpret orang tapi jarang di jepret,,
    Tapi gw suka sama pedoman lo tentang menjepret,, lakukan semuanya dengan hati,,maka akan menghasilkan yang terbaik
    Sama halnya dengan menulis kan,,
    Semua orang bisa menulis,, tapi gak semua orang bisa memberikan nyawanya terhadap tulisannya,,

    Gw udahhhh yaa,, ikut kuisnya

    26 February 2011 at 8:50 AM

    • Hahahhaha… lu mah narsis! wkakakakaka…. yup, ternyata gak cuma tulisan, foto juga butuh nyawa…

      26 February 2011 at 11:48 PM

  24. Sungguh teganya Prim..
    Tempat cucian ampe jadi sarang laba2,..
    Apa gerangan kerja mu Nak..
    Laba2 aja tau mana bau yah haha…

    26 February 2011 at 10:10 AM

    • itu bukan cucianku mbak… 😦

      26 February 2011 at 11:47 PM

  25. qu pqling rajin photo2,, tapi siap itu apuss agy .. heheheh

    salam:)

    26 February 2011 at 10:26 AM

    • sharing dong! 😀

      26 February 2011 at 11:47 PM

  26. baaaaang! gue punya kamera malah ga bisa makenya hahahahahaha maklum punyanya cuma buat gaya doang T.T abis itu jadi pajangan di rumah karena ga sempet make. palingan sesekali doang dan lebih banyak dipake orang buat motoin gue :”> aduh susah emang jadi orang cantik. but well, boleh dong ajarin gue kapan-kapan. anyway bang wallpappernya udah gue terima tapi warnanya kuraaaang soft. gue pengen warna yang sama kaya tab di magazine. huhuuhuuaaaaaaa *ditoyor *keseringanngerepotin

    26 February 2011 at 11:03 AM

    • iya gw tau, lu dah pernah bilang waktu dulu, wkakakakakaka… jgn sampe karatan aja, wkakakakka…

      26 February 2011 at 11:47 PM

  27. Oh iya, belakangan timbul istilah baru: phontography yg berarti potrat-potret dari kamera hape. Nyatanya hape sekarang sudah punya kecanggihan kamera digital. Bahkan sudah mengusung lensa terkenal macam Carl Zeiss, Krusnach (eh nulisnya bener ngga sih?), dll.

    Daku rasa sih lebih praktis membawa hape yg sudah ada kameranya, dari pada bawa hape & kamera.

    Salam

    26 February 2011 at 11:06 AM

    • Hmmm… iya hape-hape sekarang makin canggih aja… ayo tunjukkan hasil karyanya mas! 😀

      26 February 2011 at 11:46 PM

      • Iya, Prim. Daku banyak upload foto di blog. Tapi lebih banyakan di fb sih. Upload di fb lebih asyik sebenarnya, karena bisa nge-tag orang-orang yg terlibat di foto atau acaranya.

        28 February 2011 at 9:47 AM

      • oh ya sudah… wkakakkkak… kapan2 di blog mas 😛

        28 February 2011 at 7:59 PM

  28. iya juga yak.
    harusnya hobby itu tentang “menikmati” bukan hanya sekedar mengejar pengakuan.

    *manggut2 sok bijak*

    26 February 2011 at 2:32 PM

  29. itu bukan kacang mas. Kalo ditempatku namanya biji saga. Biasanya suka dijadiin pengganti kl main congkak.. 🙂

    26 February 2011 at 2:35 PM

    • hahahaha… saya taunya sejenis kacang… saga ya, saya pernah juga pernah denger itu.. 🙂

      26 February 2011 at 11:45 PM

  30. 2 mega pixel hasilnya bgs bgt sob…… yg foto genting to lho menone suka bgt……ademmmmmm

    salam persahabatan dr MENONE

    26 February 2011 at 2:50 PM

  31. saya motret dengan kamera hp sesukanya Prim,, kalo ada yang mau liat, monggo, enggak juga ga apa2,, 🙂
    nama buahnya kalo ditempat saya namanya buah sago,,

    26 February 2011 at 11:30 PM

  32. Wahahaha, hobi kita sama mas Prim.. cuman bedanya kamera di HP saya ga secanggih punya Mas Prim, hehehe….

    Yang foto terakhir itu biji saga, atau nama latinnya Abrus precatorius. Kata orang-orang, dulu biji ini suka dipakai untuk menimbang emas 🙂

    27 February 2011 at 5:53 AM

  33. Hehehe… aku dong… senang jeprat-jepret juga pake kamera hp. kalo yang dulu 2MP, hp sekarang naik dikit, 3,2 MP 😀
    Menurutku nggak masalah, yang penting momennya dapat 😀

    27 February 2011 at 9:12 AM

  34. haa…’kacang’ yg di foto terakhir itu buah Saga ya…. Duluuu wkt ngekost di Gunung Gede hobby ngumpulin Saga buat hiasan 🙂

    27 February 2011 at 5:43 PM

    • salam kenal ya mbak… ^^

      28 February 2011 at 8:04 PM

  35. jadi sumringah baca postingan ini….

    bener banget prim, aku jadi seneng motret pake hp, yg penting momennya itu loh…kalo pake kameraku…hiks…dah berat, sering ketinggalan momen pulak, kudu ngeluarin dulu, ganti lensa dulu, wuiihhh…ribet….

    emang sih kalo niatnya hunting ya beda ya….

    tp kalo jalan ama anak2…haiyaaa….musti ngejar2 anak pula….

    kesimpulan: lg nyari kamera pocket nih, ada saran?

    28 February 2011 at 8:44 AM

    • aku juga lagi pengen punya pocket, hihihihihiih… aku mau beli Canon SX120, model lama, tapi keren mbak! High Recommended… simple tapi tetep bisa profesional 🙂

      28 February 2011 at 8:48 AM

      • huahahaha….tp alesannya ga sama kan ama aku…

        dah mulai bosan nih prim…*untung bisa disewain* masih mendingan lah…hehehe
        duit maning duit maning 🙂

        28 February 2011 at 3:39 PM

      • (-_-‘) percaya aku kalo dibisnisin…

        28 February 2011 at 7:49 PM

  36. waaah postingan gokiL…. tp ai sukaaaa bgt….. nice shoot… nice posting…. n nice blog…

    Ups lupa… salam kenal ya… ^_^

    28 February 2011 at 1:26 PM

    • salam kenal…

      28 February 2011 at 7:53 PM

  37. Selalu seneng liat foto2 hasil jepretan mas Prim…
    *berharap jadi modelnya, wakakkaka*

    28 February 2011 at 4:30 PM

    • Sip, ntar deh kalo kopdar ya! 😀

      28 February 2011 at 7:12 PM

  38. memotret dengan hati…..gadget semahal dan secanggig apapun hanyalah alat…..

    2 March 2011 at 5:25 PM

    • yes, semua kembali kepada manusianya… 🙂

      2 March 2011 at 5:56 PM

  39. Pingback: Bidik Saja – Jangan Ragu « Kisahku

  40. Nah, ini nih baru sip! :mrgreen:

    Emang kalo ngefoto itu gak harus punya kamera SLR. Kamera digital saku aja udah cukup kok. 😀
    Gak itu, kamera hape pun bisa, yang 3.2 MP lah, yang 5 MP lah. 🙂 Tinggal, kepercayaan diri aja menampilkannya di blog. 😀 Dan juga, harus siap menerima kritik dan saran dari pengunjung. Saya malah dengan sangat minta kritik dan saran di photoblog saya (Mas Prim belum ke sana ‘kan? Ayo dong ke sana:mrgreen: )

    Satu lagi, ngefoto gak harus memperhatikan kaidah2 atau aturan2 seperti yang para profesional lakukan (white balance, exposure, dll). 😀 Kalo ngerti ya bagus, gak ngerti ya gak apa2. Makanya, satu hal yang saya tekankan kalo menanggapi respon kurang PEDE dari pengunjung, yang penting adalah momen yang tepat, dan posisi kita yang pas. Dua hal itu aja deh. :mrgreen: Gak usah mikirin setting-an kamera, toh kamera digital udah punya pengaturan yang banyak untuk berbagai macam keadaan (mode). 🙂

    10 March 2011 at 6:55 PM

  41. Pingback: Ben Sehat | Belajar dari anak-anak

  42. siip Mas, memotret dg hati.. apapun kameranya..
    oiya Mas, utk widget Flickr, sdh dr sononya alias sdh disediakan WP, tinggal pasang url akun flickr yg kita punya..
    sy ijin pasang link-nya mas Prima ya,,pengen lbh bnyk berbagi,,hihi..boleh kan? *tuing

    27 March 2011 at 8:10 AM

  43. Pingback: Cuma Masalah Selera « PrimeEdges

Leave a reply to Prima Cancel reply