Frames, Green, Rustle and Sweet Tea

Archive for 8 March 2011

OOT dalam Wawancara

Wawancara pekerjaan adalah bagian seleksi pihak perusahaan yang biasanya menjadi tahap akhir bagi pelamar sebelum benar-benar diterima oleh perusahaan tersebut. Tidak heran banyak di antara kita yang tanpa alasan menjadi nervous berlebih atau bereaksi aneh-aneh, termasuk saya. Heheheheh…

Tapi saya gak akan bahas tentang nervous atau reaksi aneh-aneh ini, meskipun tiap orang akan punya reaksi aneh-aneh yang berbeda, seperti saya contohnya, entah kenapa pada satu kali sebelum wawancara, saya malah kebelet mau ke belakang, hahahahahaha… bener-benar merepotkan!

 

Biasanya para pelamar akan mempersiapkan diri sebaik mungkin dengan semua kemungkinan pertanyaan dan kemungkinan jawaban terbaik yang bisa mereka sampaikan. Senang rasanya kalau kita bisa memprediksi pertanyaan tersebut dan berhasil menjawabnya sebaik dan se-elegan mungkin 😉 Tapi apa jadinya kalau prediksi kita meleset? pertanyaan akan sedikit melenceng atau OOT (Out of Topic) dari yang kita bayangkan. Ini kadang malah menjadi sesuatu yang kita ingat.

 

Saya jujur belum banyak mengalami wawancara, tetapi dua di antara beberapa wawancara yang saya alami akan selalu saya ingat, bukan karena pertanyaan yang sulit tetapi justru dikarenakan hal OOT ini. Dua wawancara ini dilakukan via telepon dan kebetulan dua-duanya dari luar negeri, tapi disini saya terjemahkan…

**

Di tengah-tengah sebuah wawancara:

Pewawancara: Wah, peneliatian kamu tentang pewarnaan bunga potong? Menarik sekali!

Saya : Iya pak…

Pewawancara: Bisa tidak diaplikasikan di sini?

Saya: Tentu pak!

Pewawawancara: Wah, kamu harus ajari saya nanti, pokoknya nanti saya sediakan… bla, bla, bla….

Saya: *ngangguk-ngangguk* (dalam ati: ini kan belum tentu diterima???)

 

Wawancara pun berlanjut…

Pewawancara: Saya lihat di CV kamu ikutan pramuka ya?

Saya: Iya, waktu saya SMA pak

Pewawancara: Ngapain aja?

Saya: Macem-macem pak, camping, aktivitas outdoor, kegiatan sosial, bla, bla…

Pewawancara: Bagus sekali, saya senang sekali jika bertemu pramuka. Ini akan sangat menarik!

Saya: Oh begitu… (dalam ati: emang apaan sih???)

**

 

Di kesempatan wawancara dengan perusahaan yang berbeda.

Pewawancara: Apa pekerjaan orang tua kamu?

Saya: Ayah pensiunan, Ibu bikin kue terkadang katering.

Pewawancara: Tunggu, KUE?? *tiba-tiba bersemangat!*

Saya: Iya.

Pewawancara: KAMU SUKA KUE? saya suka kue! Love it! Kamu nanti bikin kue ya di sini. Harus!

Saya: Eh? Hahahahahaha…*keringet gede muncul* Tapi saya gak bisa masak kue pak….

Pewawancara: Aaaahhh… kamu bisa belajar dari sekarang, nanti kita bikin kue di sini. Bagaimana?

Saya: Saya coba pak —tapi gak janji ya *keringet makin gede!*

**

 

Bagitulah pertanyaan teraneh yang pernah saya dapatkan selama wawancara. Siapa yang sangka kalau mereka tertarik dengan penelitian saya, siapa sangka kegiatan pramuka saya waktu SMA itu menjadi nilai positif yang sangat menarik, siapa sangka ternyata kue menjadi bahan obrolan dalam wawancara! Yang pasti semua bikin GUBRAK!

Dari wawancara itu bisa terlihat bahwa orang luar negeri terlihat lebih casual daripada pewawancara kita. At least itu yang saya rasakan sepanjang wawancara. Terlepas dari mereka secara resmi dan serius menanyakan list pernyataan, mereka juga tetap manusiawi dalam menanggapi sebuah pernyataan. Mereka gak jaim a.k.a. Jaga Image menyatakan sesuatu yang menarik buat mereka. Ini hanya pendapat saya: IMHO lho ya…

Entah lha secasual apa kah pewawancara di negeri kita, yang saya dengar dari teman, dia selalu tegang sebelum wawancara dan seperti lega sekali karena telah selesai melalui detik-detik ketegangan itu. Saya juga tadinya yang merasa ajang wawancara adalah arena tegang dan sok serius justru dalam kasus ini berubah menjadi arena gelak tawa dan penuh kehangatan. Enjoyable!

 

Nah, sahabat, apakah pernah mengalami hal OOT dalam wawancara?

Se-santai apakah wawancara yang kalian alami? 😀

Sharing ya!

 

Happy Blogging!